Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tink Talk Write (TTW) diperkenalkan
pertama kali oleh Huinker dan Laughlin dan dibangun melalui aktifitas berpikir,
berbicara dan menulis. TTW adalah salah satu strategi pembelajaran yang
diharapkan dapat menumbuh kembangkan kemampuan pemahaman dan komunikasi
matematik siswa (Martinis Yamin, 2008: 84). TTW dapat diterapkan pada kelompok
heterogen yang terdiri dari 3-5 siswa. Dalam kelompok tersebut siswa diminta
untuk membaca, membuat catatan kecil, menjelaskan, mendengar dan membagi ide
bersama teman kemudian mengungkapkannya bersama teman dan diakhiri dengan
mengungkapkan idenya melalui tulisan.
Strategi ini terdiri
dari tiga fase utama yaitu
fase think, talk dan kemudian write. Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang fase-fase TTW (Martinis Yamin, 2008: 85).
fase think, talk dan kemudian write. Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang fase-fase TTW (Martinis Yamin, 2008: 85).
1) Fase Think
Pada fase ini siswa diminta untuk membaca
suatu teks matematika atau berisi cerita matematika kemudian membuat catatan
apa yang telah dibaca. Dalam aktifitas tersebut siswa mempersatukan ide yang
disajikan dalam teks bacaan, kemudian menerjemahkan ke dalam bahasa sendiri.
Kemampuan yang dianggap berpikir diantaranya kemampuan membaca, dan membaca
secara komperhensif yang meliputi membaca baris demi baris atau membaca yang
penting saja. Dalam strategi ini teks bacaan selalu dimulai dengan soal-soal
kontekstual yang diberi sedikit panduan sebelum siswa membuat catatan kecil.
2) Fase Talk
Setelah siswa membaca dan membuat catatan
kecil, selanjutnya siswa masuk pada fase talk
yaitu berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang mudah mereka
pahami. Terdapat beberapa alasan mengapa talk
sangat penting, diantaranya:
a) Tulisan, gambar, isyarat atau percakapan
merupakan perantara ungkapan matematika sebagai bahasa manusia
b) Pemahaman matematik dibangun melalui
interaksi dan percakapan antara sesama individual
c) Cara utama partisipasi komunikasi dalam
matematik adalah melalui talk
d) Pembentukan ide melalui proses talk
e) Internalisasi ide berupa berpikir dan
memecahkan masalah
f) Meningkatkan dan menilai kualitas berpikir.
Dalam proses talking guru akan lebih
mudah dalam mengetahui tingkat pemahaman siswa
3) Fase Write
Fase terakhir yang dilalui
siswa adalah fase write. Setelah
siswa membaca dan membuat catatan kecil yang dilanjutkan dengan proses talk, siswa kemudian menuliskan hasil
diskusi atau dialog pada lembar kerja yang disediakan (LKS). Selama aktifitas
ini siswa diarahakan untuk mengkonstruksikan ide, karena setelah
berdiskusi antar teman dan kemudian siswa
mengungkapkannya dalam sebuah tulisan. Shiel dan Swinson dalam Martinis Yamin
(2008: 87) mengutarakan bahwa menulis dalam matematika membantu merealisasikan
salah satu tujuan pembelajaran, yaitu pemahaman siswa tentang materi yang ia
pelajari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar